Proses Model


Proses Model atau menurut penulis lain dikenal dengan Flowcharting (Monk, 2013), Business Process Modelling (Ray, 2011), atau Process Mapping (Ray, 2011). Proses Model didefinisikan sebagai:

describe any abstract representation of a process” (Monk, 2013)

 “A visual representation of different activities and steps of the process, data flows and input-output for different steps of the process” (Ray, 2011)

Alasan Proses Modelling diperlukan (Ray, 2011, Ch. 10), antara lain:

  1. Bergambar dan mudah dipahami.
    • Menunjukkan aktivitas dalam proses dan langkah-langkah dalam aktivitas.
    • Menunjukkan relasi dan arus data antar proses yang dilakukan entitas organisasi
  2. Mudah mengidentifikasi area pada proses berjalan.
  3. Cepat membandingkan antara proses AS IS (berjalan) dan TO BE (usulan)
  4. Mudah menelusuri dari scenario bisnis ke proses bisnis ke aktivitas dan ke langkah-langkah
  5. Menjembatani gap antara orang IT dan orang Bisnis yang memiliki Bahasa komunikasi yang berbeda.

Pembuatan proses model:

  1. Diawali dengan menentukan proses dengan mengidentifikasi kata kerja dari hasil wawancara maupun pengamatan yang dilakukan.
  2. Menentukan batasan proses (Define process boundaries), mendefinisikan aktivitas yang harus dimasukkan dalam proses, dan yang dianggap sebagai bagian dari lingkungan eksternal untuk proses tersebut (Monk, 2013 Ch.7). Bagian ini menentukan apa aktivitas yang mengawali dan apa aktivitas yang mengakhiri.
  3. Hierarchical modeling adalah jenis pemetaan proses di mana sebuah proses bisnis dapat digambarkan secara lebih atau kurang detail, tergantung pada aktivitas yang ditugaskan.
  4. Pembagian flowcharting Deployment (atau swimlane flowcharting). Bagian ini menggambarkan pengelompokan pelaku proses dengan setiap aktivitas yang selaras.

Daftar Pustaka


Leave a Reply