Skripsi: Butuh Chemistry antara Dosen Pembimbing dan Mahasiswa


Skripsi (atau Tugas Akhir atau Proyek Akhir) bagi mahasiswa tingkat akhir itu adalah film genre horor dan triller. Film horor biasanya memiliki tema supernatural maupun monster. Intinya genre ini bikin takut. Lain dengan genre horor, thriller menciptakan suasana tegang, biasanya bertema misteri maupun teori konspirasi.
Bapak Ibu Dosen pembimbing dimata mahasiswa adalah mahluk supernatural. Apa yang ada dikepala beliau itu melebihi dari apa yang ada dikepala mahasiswa normal. Terlebih lagi jika jadwalnya bimbingan atau mau ngga mau harus bimbingan, disitulah rating triller tertinggi terjadi.Ngga heranlah kenapa jantung berdebar, keringan bercucuran, suara bervibra dan tangan gemetar tak bisa dikendalikan.
Padahal, bagi dosen, proses bimbingan ada hal yang wajar sehari-hari dikerjakan dan sudah berulang beberapa tahun. It’s just like drama film. Sometime they need ‘lil bit western touch, or cutie kdrama.
Dua persepsi dari satu kasus yang sama tentang skripsi.
Dosen perlu tahu bahwa
1. Skripsi itu pengalaman pertama mahasiswa mensintesa banyak matakuliah menjadi satu karya. Jangan gunakan standard bapak ibu, karena minimal bapak ibu dosen sudah 2x berskripsi dan berthesis, belum lagi penelitian-penelitian terindex. Turunkan bahasamu supaya mahasiswa mengerti maksudmu. Jangan turunkan standardmu, tapi komunikasikan dan bimbinglah sedikit demi sedikit ke level yang lebih sulit. Mahasiswa bukan mie instan. Sekali seduh langsung enak.
2. Skripsi itu susit (susah dan sulit), karena mahasiswa biasanya susah memulai dari mana, dan sulit mencari jati diri (read. Gue mau apa juga gue ngga tau). Terkadang perlu mengekspkisitkan arahan dosen, contohnya baca buku A tahun YYYY chapter X.
3.Tidak semua mahasiswa punya communication skills dan interpersonal skill yang tinggi. Makes them relax when they meet you.

Mahasiswa perlu tahu bahwa
1. Skripsi itu hasil karyamu, membacalah referensi yang sesuai topikmu. Tulislah kembali apa yang sudah didapat.
2. Siap untuk bimbingan, baik ada progress maupun menceritakan masalah. Mentok, kena tembok, konsultasikan ke pembimbing, supaya bisa dikasih solusi, harus hadap kanan atau hadap kiri, maju jalan.
3. Bimbingan itu perlu mencatat atau rekam jika dosenmu berkenan, karena didepan dosen, kamu bisa punya banyak inspirasi tetapi 1 langkah keluar dari ruangan konsultasi, apapun yang ada dikepala bisa balik kanan bubar jalan.
4. Carilah maka akan kau dapati. Dosen pembimbingmu bukan pacarmu ataupun bukan 24 hour call center. Kalo dosenmu ngga balas sms/WA/Line, tunggu didepan ruangannya. Niscaya akan luluh juga hatinya.

Dosen dan mahasiswa perlu punya chemistry supaya skripsinya luar biasa. Saling komunikasi dan saling memahami.


Leave a Reply